10. Fia dan Adit Tertawa (Habis) 23.10.11 0 Oleh Sri Endang Susetiawati Langkah kaki yang agak terburu-buru terus dipacu untuk berebut ruang sempit di sela-sela kerumunan massa. S...
09. Rivalitas Terselubung 21.10.11 0 Oleh Sri Endang Susetiawati Fia terlihat sedang makan siang di sudut sebuah rumah makan di bilangan Blok M. Ada Adit di hadapannya , y...
08. Telepon dari Ketua Partai 16.10.11 0 Oleh Sri Endang Susetiawati Di kedai warung kopi yang terlihat sepi. Fia hanya memesan secangkir kopi susu, sedangkan Adit minta ko...
07. Pengakuan Seorang Saksi 14.10.11 0 Oleh Sri Endang Susetiawati Pagi-pagi sekali, Fia sudah berada di Polsek Pasar Minggu. Adit telah tampak menemani . Ia telah diminta...
06. Memutar Rekaman Suara 7.10.11 1 Oleh Sri Endang Susetiawati Adit mulai memberikan komentar. “Foto kalengnya sih sudah cocok dengan salah satu contoh baran...
05. Endrin, Racun Pembunuh Tikus 1.10.11 0 Oleh Sri Endang Susetiawati Fia baru sampai di Polsek Pasar Minggu, terlihat agak terburu-buru. Ia datang terlambat, karena terjeb...
04. Kaleng di Gubug Kumuh 24.9.11 0 Oleh Sri Endang Susetiawati Fia melihat dan mendengar langsung rangkaian gerbong kereta bergerak cepat dari jarak yang sangat dekat....
03. Haji Gendut yang Sombong! 23.9.11 0 Oleh Sri Endang Susetiawati Waktunya dianggap telah cukup. Misi hari ini dianggap telah terpenuhi. Si ibu memerintahkan anak-anaknya u...
02. Perempuan Berbaju Kumal 22.5.11 0 Oleh Sri Endang Susetiawati Keesokan harinya, Khalifia, atau biasa disapa Fia datang lagi ke tempat ...
01. Cerber Empal Gentong 20.5.11 0 si Oleh Sri Endang Susetiawati H entakan roda kereta yang membentur sambungan rel yang sudah tua, be...