01. Membaca dan Berlatih
Tak perlu ada keraguan sedikitpun. Bahwa semua orang, termasuk kamu sebagai pelajar di sekolah, pasti akan dapat meraih kesuksesan dalam belajar. Maka, belajarlah pada orang-orang yang dianggap pernah sukses belajar saat mereka pernah bersekolah.
Tanyakanlah pada mereka, guru atau teman-teman kamu sendiri yang dianggap telah berhasil dalam belajar. Bagaimanakah cara mereka belajar? Apa rahasia mereka sehingga dapat sukses belajar?
Jika istilah rahasia itu diibaratkan sebuah ruangan yang tertutup, atau belum terbuka, sehingga belum banyak orang yang masuk dan mengetahuinya, maka setidaknya kamu dapat mengetahui sejumlah kunci yang dapat membuka rahasia sukses belajar.
Selanjutnya, milikilah kunci-kunci sukses itu agar kamu pun dapat belajar untuk meraih sukses belajar pula.
Apakah kunci-kunci sekses belajar itu? Kunci-kunci sukses itu, antara lain adalah kamu harus suka membaca, berlatih, bertanya, menguasai lebih awal dan menguasai lebih banyak lagi.
Kunci sukses belajar yang pertama adalah membaca. Sukses belajar diawali dari membaca. Tanpa kamu suka membaca, maka hampir mustahil kamu akan dapat meraih kesuksesan dalam belajar.
Bacalah materi pelajaran, sekurang-kurangnya sehari sebelum diajarkan oleh guru di kelas.
Pahami apa yang sedang dibaca, kemudian buatlah catatan sendiri mengenai beberapa hal penting dari isi materi pelajaran tersebut. Tidak harus menghapal seluruh materi yang dibaca. Namun, yang terpenting adalah kamu memahami dan menguasai inti materi yang sedang dibaca.
Cara termudah untuk mengetahui apakah kamu telah menguasai ataukah belum atas isi materi yang sedang kamu baca adalah dengan melakukan dua cara. Kedua cara ini merupakan kunci sukses belajar yang kedua, yaitu kamu harus rajin berlatih. Cara pertama, kamu perlu berlatih mengemukakan apa dan bagaimana isi dari materi yang telah kamu baca itu dengan kata-kata sendiri, baik secara lisan maupun tulisan.
Jika kamu telah mampu menyusun kata-kata atau kalimat sendiri dengan cukup lancar yang mewakili isi pokok dari materi yang telah dibaca, maka kamu berarti telah dianggap menguasai materi tersebut dengan baik. Sebaliknya, apabila kamu belum dapat mengungkapkan kata-kata sendiri yang dapat menjelaskan apa dan bagaimana isi dari materi yang kamu baca, atau kamu masih terbata-bata dan kurang lancar, maka kamu berarti belum menguasainya. Artinya, kamu harus mengulangi lagi membaca materi pelajaran tersebut.
Cara kedua, kamu perlu rajin berlatih mengerjakan seluruh tugas dan soal latihan dengan sebaik-baiknya. Jika ada soal latihan yang tidak dapat kamu isi atau kamu jawab, janganlah langsung melihat dahulu materi yang pernah dibaca atau melihat kunci jawaban yang tersedia. Sekali lagi, saat mengerjakan soal latihan kamu tidak boleh melihat-lihat atau membolak-balik dahulu materi yang dibaca, apalagi melihat kunci jawaban untuk memperoleh jawaban !
Hal ini untuk mengetahui dengan pasti, apakah kamu sudah benar-benar menguasai materi pelajaran yang telah dibaca ataukah belum. Dengan cara ini, kamu akan dapat mengukur sendiri seberapa jauh kamu telah menguasai materi dan seberapa banyak kamu belum menguasai materi.
Sikap jujur pada diri sendiri saat melakukan penilaian merupakan awal dari keberhasilan kamu dalam belajar.
Jika ada soal yang tidak dapat dijawab, maka lewati saja. Kerjakan dahulu soal latihan yang dianggap oleh kamu bisa menjawabnya.
Selanjutnya, berlatihlah kamu menilai diri sendiri dengan cara memeriksa sendiri atas hasil kerja kamu dalam menyelesaikan soal-soal latihan.
Kali ini, kamu diperbolehkan melihat kembali materi yang telah dibaca atau mencocokkan dengan kunci jawaban yang tersedia. Hitunglah sendiri, berapa nilai “ulangan” yang telah kamu kerjakan, berapa soal yang dikerjakan dengan benar dan berapa soal yang jawabannya masih salah.
02. Angka Minimal 65 % dan Atasi Kesulitan Belajar
Sekarang, bagaimana kamu mengukur diri sendiri apakah kamu telah menguasai materi yang telah dibaca ataukah belum ? Mulailah kamu berlatih jujur dengan menjadi penilai bagi diri kamu sendiri. Ukuran bahwa kamu telah cukup menguasai materi adalah apabila jumlah soal yang dikerjakan dengan benar sekurang-kurangya 65 % dari jumlah keseluruhan soal latihan yang ada atau nilai kamu 6,5.
Selanjutnya, jika kamu telah mampu mengerjakan sekurang-kurangnya 65 % jumlah soal yang benar, maka kerjakan kembali soal-soal yang dijawab salah dengan cara membaca kembali materi yang telah dibaca. Pastikan, kali ini kamu telah menjawab dengan benar, minimal 90 % dari jumlah soal secara keseluruhan. Pastikan pula, dari 90 % soal yang telah dijawab dengan benar itu, kamu memang sungguh-sungguh mampu menjawabnya sendiri, memahami dan menguasai soal dan jawabannya, bukan sekadar berdasarkan kunci jawaban.
Lalu, bagaimana jika nilai kamu ternyata kurang dari 6,5, atau jumlah jawaban yang benar kurang dari 65 % ? Jika soal-soal yang dijawab benar berjumlah kurang dari 65 %, maka hal ini berarti kamu dapat dianggap belum menguasai materi yang telah dibaca. Kamu perlu mengulangi lagi membaca materi yang sedang dipelajari, sama seperti semula saat kamu belum membaca materi pelajaran.
Selanjutnya, kerjakan kembali soal-aoal latihan dengan tanpa melihat materi dan tanpa melihat kunci jawaban. Ingat, jika ada soal-soal yang sulit dikerjakan atau tidak bisa dijawab, biarkan saja dan lewati. Ini penting, untuk membiasakan kamu bersikap jujur pada diri sendiri. Agar kamu benar-benar tahu, materi mana yang sudah kamu kuasai dan mana yang belum kamu kuasai.
Usai mengerjakan soal-soal latihan, kembali kamu harus mengukur sejauhmana hasil pekerjaan kamu itu. Sekarang cocokkan kembali jawaban kamu dengan materi yang ada, atau lihatlah kunci jawaban. Berapakah jumlah soal yang telah kamu jawab dengan benar ?
Pastikan, kamu memerlukan jawaban soal yang benar minimal 65 % dari seluruh soal yang ada agar kamu dianggap telah cukup menguasai materi. Jika benar kamu telah menjawab minimal 65 % soal-soal dengan benar, maka kamu lanjutkan belajar dengan mengerjakan kembali soal secara terbuka, atau boleh melihat materi, hingga kamu mampu menjawab dengan benar minimal 90 % dari jumlah soal yang ada. Begitulah seterusnya, sebagai acuan kamu dalam belajar dan berlatih mengerjakan soal-soal latihan.
Atasi Kesulitan Belajar
Sekarang, bagaimana jika setelah diulangi mengerjakan soal kembali, ternyata kamu tetap memperoleh nilai dibawah 6,5 atau soal-soal yang dijawab dengan benar, jumlahnya kurang dari 65 % ? Jika memang hasilnya masih demikian, maka yakinlah, kamu tidak perlu bersedih, dan tidak harus pesimis. Bahkan, kamu pun tidak usah langsung menilai diri sendiri sebagai anak pelajar yang bodoh atau kurang pintar !
Dalam hal ini, sesungguhnya tidak ada seorang anak yang bodoh atau tidak pintar. Namun, yang ada hanyalah anak yang masih lambat dalam memahami dan menguasai materi pelajaran. Amat mungkin, yang ada hanyalah anak yang memiliki masalah atau anak yang menemui kesulitan dalam belajar. Sehingga, proses belajar dan latihan menjadi agak terganggu dan kurang lancar.
Dalam hal ini, kamu perlu terbiasa berlatih dalam mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi oleh kamu sendiri. Mengapa seorang pelajar, mungkin juga kamu, dapat mengalami masalah atau kesulitan dalam belajar ? Kamu perlu mengetahuinya sendiri mengenai penyebabnya, lalu sebisa mungkin kamu mencoba untuk belajar mengatasinya pula. Mengapa ? Karena, kamu sendiri yang tahu persis tentang diri sendiri !
Ada beberapa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab seorang anak mengalami kesulitan dalam belajar atau berlatih. Kemungkinan pertama, kamu memiliki masalah belajar dalam hal kecepatan memahami dan menguasai materi pelajaran yang kamu baca dan kamu pelajari. Langkah yang harus kamu lakukan sebagai jalan keluar adalah tambahlah waktu jam belajar kamu di rumah, agar lebih lama dan lebih sering dari biasanya kamu belajar.
Barangkali, kamu termasuk anak yang perlu waktu belajar yang agak lebih lama bila dibandingkan dengan dengan teman-teman kamu yang lebih cepat dalam belajar. Jika teman kamu perlu satu jam untuk menguasai suatu materi pelajaran, maka mungkin kamu memerlukan waktu 1,5 jam, 2 jam atau 3 jam untuk dapat menguasai materi pelajaran yang sama. Jika kamu masih kalah cepat dalam belajar, maka kamu hanya perlu lebih lama saja dalam waktu belajar agar hasil belajar bisa sama. Sekali lagi, tidak ada anak yang bodoh, yang ada, - mungkin untuk sementara -, kamu perlu tambahan waktu yang lebih lama dalam belajar.
Kemungkinan kedua, kamu memiliki masalah belajar dalam hal tahapan pemahaman dan penguasaan materi sebelumnya yang seharusnya kamu telah pahami dan kuasai terlebih dahulu. Kesulitan belajar dikarenakan ada materi terkait sebelumnya yang belum kamu kuasai, sehingga kamu seperti meloncat dalam belajar. Meski bersifat umum dan berlaku untuk semua mata pelajaran, kesulitan jenis ini, biasanya lebih terasa pada mata pelajaran eksakta, seperti Matematika dan IPA.
Kesulitan belajar bisa jadi disebabkan oleh ketertinggalan kamu dalam menguasai materi sebelumnya, atau bahkan lebih jauh lagi. Misalnya, dikarenakan oleh kurangnya kamu, dalam menguasai matematika dasar, yang seharusnya telah kamu kuasai pada jenjang kelas sebelumnya. Antara lain, misalnya saja kamu kurang begitu menguasai materi perkalian atau pembagian bilangan, persamaan bilangan, persamaan matematika atau rumus matematika yang lainnya.
03. Tambah Waktu Belajar
Langkah yang harus kamu lakukan adalah dengan menambah lagi waktu belajar kamu. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan waktu bagi kamu, mempelajari kembali materi pelajaran terkait pada waktu-waktu sebelumnya, atau pada semester sebelumnya. Bahkan, bila perlu kamu harus belajar kembali atas materi pelajaran pada kelas sebelumnya yang lebih bawah.
Terkait mengenai waktunya, terserah kamu sendiri untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan tambahan jam belajar di rumah. Tiap anak memiliki kesukaannya masing-masing untuk memilih waktu belajar yang tepat. Ada yang lebih suka waktu di sore hari, malam hari atau di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah. Hal yang terpenting adalah kamu tidak boleh menunda-nuda lagi untuk mengatasi kesulitan belajar ini. Agar tidak selalu menjadi masalah yang menghalangi kamu dalam menguasai materi pelajaran berikutnya.
Kamu perlu mengejar ketertinggalan tersebut, bahkan bila perlu kamu tidak usah merasa malu untuk kembali belajar materi pelajaran di tingkat SD sekalipun. Amat mungkin, kesulitan belajar kamu sekarang, sebenarnya berawal dari ketertinggalan kamu dalam menguasai materi pelajaran sejak saat kamu duduk di bangku SD. Maka, kejarlah ketertinggalan kamu itu dengan mau belajar kembali hingga ke materi pelajaran tingkat SD sekalipun.
“Jika kamu hendak menaiki tangga, kamu akan mengalami kesulitan saat ada anak tangga yang terlewati, atau bahkan hilang. Maka, miliki dahulu anak tangga itu, agar kamu dapat menaikinya dengan lebih mudah” komentar seseorang yang dulu biasa menjadi langganan juara 1 di kelas dan di sekolahnya.
Tidak ada kesulitan belajar yang tidak dapat diatasi, kecuali kamu memang benar-benar tidak mau berusaha untuk mengatasinya. Kesulitan belajar dapat menjadi serius dan akhirnya tidak akan dapat teratasi apabila kamu tidak mau mengulang belajar atas materi yang belum kamu kuasai. Masalah kesulitan belajar dan bagaimana kamu mampu mengatasinya, amat tergantung pada diri kamu sendiri. Berlatihlah kamu untuk mampu mengatasi masalah diri sendiri secara mandiri.
Perhatikanlah, saat ada di antara teman-teman kamu yang mengalami kesulitan dalam belajar. Masalahnya akan menjadi berlarut, justru saat mereka tidak sungguh-sungguh mau mengatasinya. Ketertinggalan dalam belajar atau dalam penguasaan materi pelajaran sebelumnya, tidak diatasi dengan menambah waktu belajar di rumah. Namun, justru dengan waktu belajar yang tidak bertambah sama sekali, atau bahkan waktunya menjadi semakin berkurang. Lebih parah lagi, justru tidak ada waktu belajar sama sekali, karena semakin merasa berat dan malas dalam belajar.
04. Perbaiki Kebiasaan, Atur Pola Hidup
Kamu pun perlu berlatih untuk mengubah pola hidup, memperbaikinya dan mengatur diri sendiri secara baik. Sangat mungkin, kesulitan belajar sebenarnya berawal dari pola hidup kamu yang salah dalam membagi waktu.
Jadi, mengatasi kesulitan kamu dalam belajar, salah satunya adalah dengan mengubah pola hidup kamu atau menjadwal ulang kebiasaan kamu, khususnya selama kamu berada di rumah atau di luar sekolah. Mungkin dianggap sepele, namun hal ini sangat penting bagi perubahan diri kamu.
Aturlah dan bagilah waktu kamu di rumah dengan mengutamakan keperluan kamu dalam belajar sebagai urutan nomor satu. Jangan sebaliknya, justru alokasi waktu belajar menjadi urutan terakhir. Itu pun apabila kamu dirasa masih ada waktu yang tersisa.
Misalnya, setelah kamu biasa bermain atau nongkrong dengan teman-teman, atau kamu usai menghabiskan waktu dengan menonton televisi, bermain game komputer, bermain internet atau terlampau asyik dalam “berfacebook ria”. Ubahlah, bahwa waktu bermain dan berteman adalah waktu sisa setelah kamu selesai belajar dan berlatih dengan cukup.
Berlatihlah kamu dalam mengalokasikan waktu yang bermanfaat bagi kepentingan sukses belajar kamu sendiri. Biasakanlah, kamu mengutamakan waktu belajar sesuai dengan kebutuhan kamu sendiri, hingga kamu benar-benar telah menguasai materi pelajaran yang kamu pelajari.
Berapa lama waktu yang kamu perlukan untuk belajar, amat tergantung pada berapa lama kamu dapat menyelesaikan tugas belajar dan berlatih secara memadai. Tambahkan pula, dengan menghitung berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk mengatasi kesulitan belajar.
05. Belajar Ala Pendekar
Pernahkah kamu tahu atau melihat sendiri sebuah film tentang bagaimana seorang pendekar silat atau kungfu yang sungguh-sungguh sedang memperdalam ilmu beladiri?
Ibarat seorang pendekar yang pernah mengalami kekalahan, maka ia perlu menyibukkan diri untuk selalu belajar dan berlatih di suatu tempat tertentu yang khusus. Selama belajar dan berlatih itulah, ia tidak dapat diganggu oleh siapapun, dan belum bisa pergi ke mana-mana hingga ilmu yang dipelajarinya dianggap telah tuntas dengan sempurna.
Tentu saja, kamu tidak perlu persis meniru sang pendekar dengan mengurung diri secara terus-menerus di dalam sebuah kamar, misalnya. Kamu hanya perlu lebih fokus atau lebih lama untuk mendahulukan waktu belajar terlebih dahulu, dibandingkan dengan waktu kamu untuk bermain atau menonton televisi.
Ini merupakan cara yang paling masuk akal agar kamu dapat keluar dari masalah kesulitan belajar. Atasi kesulitan belajar kamu, pertama-tama oleh diri kamu sendiri, dengan cara berlatih mengatur jadwal kebiasaan hidup kamu selama berada di rumah, dengan satu tujuan meraih kesuksesan belajar.
“Begitu banyak orang yang ingin keluar dari masalah, tanpa ia bersedia mengubah kebiasaan hidupnya yang justru menjadi sumber masalah baginya. Mereka selalu berharap akan dapat mengalami perubahan dan dapat meraih kesuksesan hidup, dengan cara-cara yang justru sama sekali tidak pernah ia ubah, yang terbukti telah membawanya pada kegagalam dalam hidupnya” kata sang motivator dalam suatu acara training kepribadian.
06. Bertanyalah!
Tentu saja, kamu dapat meminta bantuan pada orang lain untuk dapat mengatasi kesulitan kamu dalam belajar, khususnya dalam mengerjakan sejumlah soal yang dianggap tidak dapat kamu atasi sendiri. Makanya, saat kamu belajar sangat penting untuk melakukan pencatatan terkait soal-soal yang sulit kamu kerjakan, atau ada materi yang kamu baca belum kamu pahami sepenuhnya.
Seseorang yang sungguh-sungguh dalam belajar, biasanya ia akan memiliki sejumlah daftar catatan mengenai materi yang belum dipahami atau soal yang belum dapat dikerjakan dengan benar. Daftar catatan inilah yang selanjutnya dibuka dan dipertanyakan kepada guru saat kamu belajar di kelas.
Biasakanlah kamu aktif bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang sedang diikuti. Pertanyaannya bisa didasarkan atas catatan yang telah kamu buat saat belajar di rumah, atau berdasarkan informasi dan penjelasan yang telah diuraikan oleh guru mengenai materi pelajaran yang dianggap oleh kamu masih belum dipahami dan masih membutuhkan penjelasan.
Aktif bertanya kepada guru merupakan bagian dari proses belajar yang baik bagi kamu sendiri. Secara langsung atau tidak langsung, kebiasaan kamu bertanya kepada guru akan mempercepat belajar kamu dalam menguasai materi pelajaran.
Kini, bukan masanya lagi seorang pelajar yang belajar di kelas hanya berbekal pengetahuan yang masih kosong atas materi yang akan dipelajari. Bukan zamannya lagi, seorang siswa yang sedang mengikuti pelajaran di kelas, bersikap pasif dengan hanya sekedar mendengarkan atau mencatat apa saja yang sedang diajarkan oleh gurunya.
Semua itu, sama sekali bukanlah cara pelajar yang berharap akan sukses dalam belajar. Tanpa kesiapan awal dalam belajar, dan tanpa kamu mengajukan pertanyaan kepada guru saat belajar di kelas, akan memberikan hasil belajar yang tidak memuaskan, bahkan amat mungkin kamu akan semakin terserang “penyakit” bosan dan malas belajar.
Seorang pelajar harus belajar dahulu di rumah sebelum materi pelajaran itu diajarkan oleh guru di kelas. Lalu, dengarkan dan simak baik-baik seluruh materi yang diajarkan oleh guru selama mengajar di kelas. Ajukanlah pertanyaan atau pendapat kamu mengenai materi yang diajarkan oleh guru tersebut.
Manfaatkan sebaik mungkin waktu belajar di kelas dengan kamu bertanya mengenai materi atau soal yang dianggap oleh kamu belum dimengerti atau belum benar-benar kamu kuasai. Seorang guru akan melihat muridnya telah menguasai materi pelajaran yang ia ajarkan atau belum, salah satunya dapat dilihat dari pertanyaan yang diajukan oleh para muridnya.
Dengan bertanya, berarti kamu sebenarnya sedang berlatih dalam mengasah kemampuan berkomunikasi. Dengan bertanya, pun kamu sedang berlatih dalam memupuk rasa percaya diri, terutama di hadapan banyak orang.
Dengan bertanya, kamu sedang berlatih untuk membuat pengetahuan yang kamu miliki menjadi semakin lebih sistematis, logis, lebih tersusun rapi dan akhirnya, lebih mudah tertanam dalam ingatan otak. Sehingga, kamu akan merasakan dampak yang lebih baik, yakni kamu tidak mudah lupa mengenai materi pelajaran tersebut.
07. Menguasai Lebih Awal
Setelah kamu menguasai materi pelajaran pada sehari sebelum diajarkan di kelas (H-1), cobalah untuk lebih menguasai lagi berdasarkan hitungan waktu. Caranya, kuasai materi pelajaran pada jauh hari sebelum materi pelajaran itu akan diajarkan di kelas.
Secara bertahap, mungkin kamu akan menargetkan untuk menguasai materi pelajaran pada dua hari sebelum materi diajarkan di kelas (H-2), terus lebih maju lagi pada H-3, sampai dengan H-7 atau M-1 (satu minggu sebelumnya). Jika M-1 telah dapat kamu lakukan, lanjutkan terus hingga kamu dapat menguasai materi pelajaran hingga B-1 (satu bulan sebelum diajarkan), bahkan hingga S-1 (satu semester sebelum diajarkan).
Pernahkah kamu membayangkan bagaimana kamu telah menguasai materi pelajaran hingga jauh hari, seminggu, sebulan atau satu semester sebelum materi itu diajarkan oleh guru di kelas ? Pada umumnya, sebagian besar siswa akan menggeleng-gelengkan kepala, atau sekedar tersenyum simpul pertanda heran, atau bahkan tak terbayangkan sama sekali.
“Kalau harus B-1 atau bahkan S-1, saya tidak terbayang, bu. Bagaimana belajarnya, bagaimana membagi waktunya ?” komentar salah seorang diantara siswa.
“Betul, bu. Terus, apa berarti kita terus-menerus belajar di kamar, hingga tidak sempat keluar rumah untuk bermain atau bertemu teman ?” komentar siswa lainnya.
Sebagian besar siswa akan menanggapinya dengan keraguan bahwa hal itu dapat dilaksanakan oleh mereka. Komentar atau pertanyaan semacam itu, pada awalnya akan menjadi hal yang umum atau lumrah, yang mengisyaratkan nada pesimis bahwa kecil kemungkinan mereka akan dapat menguasai materi pelajaran, pada jauh-jauh hari sebelumnya, hingga sebulan atau satu semester sebelum diajarkan di kelas.
Padahal, bagi mereka yang telah sungguh-sungguh mau menguasai belajar dengan sukses, saat B-1 atau S-1, bukanlah sesuatu yang mustahil akan dapat dicapai.
“Semua sangat tergantung pada diri masing-masing, apakah kita akan menempatkan waktu di awal, di tengah atau di akhir. Semua ada akibatnya masing-masing” kata seseorang yang pernah sukses belajar hingga B-1, dan S-1.
Ingatlah, bahwa menguasai materi pelajaran pada jauh-jauh hari sebelum diajarkan di kelas akan memberikan peluang dan kemampuan yang lebih pada kamu dalam meraih sukses belajar. “Waktu adalah pedang” kata pepatah lama dari Arab. Pedang adalah lambang kekuatan senjata saat itu. Jika kamu memiliki banyak waktu, maka kamu akan memiliki banyak kekuatan yang dapat digunakan oleh kamu dalam meraih kesuksesan.
Jika kamu memiliki banyak waktu, maka kamu punya kesempatan yang lebih banyak untuk melakukan banyak hal, sehingga akan lebih mampu bagi kamu untuk dapat merencanakan dan menyempurnakan sesuatu, termasuk dalam hal belajar. Sebaliknya, jika kamu kurang banyak memiliki waktu, atau bahkan kamu terlambat sekali dari segi waktu, maka kamu akan sedikit memiliki peluang yang dapat digunakan bagi kamu dalam mengerjakan suatu hal.
Tidak ada kesempatan untuk merencanakan secara lebih baik dalam hal belajar. Bahkan kamu akan merasa tidak dapat melakukan sama sekali, dikarenakan oleh waktu yang telah lewat. Semuanya dianggap sudah terlambat . Sebagai akibatnya, waktulah yang akan mengatur kamu dan menentukan resiko apa yang harus kamu tanggung. Kamu akan terlihat terburu-buru, gelisah, tidak siap, atau bahkan bisa gagal sama sekali.
“Waktu, dengan demikian, ibarat pedang yang telah membunuh kamu sendiri, secara perlahan-lahan, hingga kamu sendiri tidak menyadarinya”.
Dengan penguasaan materi yang jauh-jauh hari telah kamu miliki, maka kamu punya kemampuan yang lebih banyak untuk mengatur dan merencanakan kapan kamu sebaiknya belajar, kapan kamu bermain atau kapan kamu kumpul-kumpul bersama teman-teman. Waktulah yang akan diatur oleh kamu, bukan sebaliknya kamu yang diatur oleh waktu.
Pernahkah kamu memperhatikan, adakah seorang teman di antara kalian yang telah siap dalam belajar, justru terkesan lebih tenang dan santai saat ada di sekolah, bahkan termasuk saat mereka hendak mengikuti ulangan ?
Namun, keadaan yang sebaliknya terjadi pada mereka yang belum siap ulangan. Mereka terlihat begitu sibuk, seperti membaca-baca buku, muka gelisah atau cemas, hingga tak jarang mereka tetap tidak mau beranjak dari tempat duduknya. Sangat mungkin, karena mereka baru belajar untuk mempersiapkan ulangan pada saat semalam sebelumnya.
“Seseorang yang memiliki banyak waktu, akan cenderung jauh lebih tenang. Sebaliknya, kesempitan waktu akan melahirkan ketergesaan dan kegelisahan yang nyata pada seseorang” ucap bu guru saat memotivasi siswanya di kelas.
08. Menguasai Lebih Banyak Lagi
Ada satu lagi kunci sukses belajar agar kamu benar-benar menguasai materi pelajaran. Caranya, kuasai materi pelajaran lebih banyak lagi dengan lebih banyak berlatih mengerjakan di luar buku paket yang menjadi pegangan kamu atau guru kamu di kelas.
Usahakan, carilah buku yang lain, baik buku pelajaran oleh pengarang yang lain, atau buku yang berisi kumpulan soal-soal yang pernah dijadikan alat evaluasi, misalnya Ujian Nasional (UN), Ujian Sekolah (US), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) atau sekedar lembaran bekas soal-soal yang ada di sekolah.
Selanjutnya, kerjakan soal-soal bekas Ujian atau Ulangan itu berdasarkan materi pelajaran yang dianggap telah kamu kuasai. Tentu saja, penguasaan kamu berdasarkan ukuran waktu yang jauh lebih awal sebelum materi itu diajarkan di kelas, misalnya M-1, B-1 atau S-1. Berikan penilaian kamu atas hasil pengerjaan soal-soal ini, berapa kira-kira soal yang dapat kamu kerjakan dengan benar menunjukkan seberapa jauh kamu benar-benar menguasai materi pelajaran.
Sekali lagi, catatlah sejumlah soal yang dianggap benar-benar belum mampu kamu kerjakan dengan benar. Usahakan, kamu terus berusaha sendiri untuk memecahkan soal yang sulit itu, hingga pada suatu saat materi tersebut diajarkan di kelas, maka tanyakanlah kepada guru. Hal ini berarti, kamu akan menjadi seorang pelajar yang benar-benar menguasai materi pelajaran. Kali ini, penguasaan kamu tidak lagi berdasarkan standar lokal di sekolah kamu sendiri, namun kamu telah menguasai materi berdasarkan standar nasional.
Pengerjaan soal-soal yang lebih banyak lagi akan jauh meningkatkan kemampuan kamu dalam menguasai materi pelajaran. Ibarat latihan dalam dunia olah raga, kamu akan memiliki lebih banyak “jam terbang” atau semacam “pengalaman latih tanding” hingga di even tingkat nasional. Pelatihan yang baik, selalu diusahakan agar porsi beban yang diberikan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertandingan yang sebenarnya. Seorang petinju, misalnya, ia akan berlatih tanding hingga 15 ronde atau lebih untuk menghadapi sebuah pertandingan sesungguhnya yang hanya 12 ronde.
Semuanya itu dilakukan untuk lebih mempersiapkan diri secara lebih baik selama kamu berlatih. Sehingga, pada saatnya nanti materi pelajaran itu diujikan atau kamu mengikuti ulangan di kelas, maka kamu akan merasa lebih ringan dan jauh lebih siap untuk mengikutinya. Bahkan, saat nanti kamu akhirnya akan mengikuti Ujian Nasional, maka kamu jauh lebih siap karena kamu telah terbiasa mengerjakannya.
“Kamu akan merasa sangat mampu untuk mengatasi ujian dalam bentuk soal-soal, seperti layaknya kamu telah menjadi sang juara yang dengan mudah mampu menaklukan lawan-lawannya.”
Kini, siapkah kamu menjadi sang juara yang sukses menaklukan “lawan-lawannya?” Kunci suksesnya adalah kamu harus terbiasa membaca, terbiasa berlatih, terbiasa bertanya, terbiasa menguasai lebih awal dan terbiasa menguasai lebih banyak lagi. Semuanya telah jelas dan gamblang. Semuanya telah ada di hadapan mata kamu. Semuanya hampir tanpa syarat, kecuali kamu harus sungguh-sungguh mau untuk mengerjakannya.
Sekarang, saatnya tinggal kamu sendiri yang berhak memutuskan, kapan kamu mulai belajar dan berlatih untuk meraih predikat sang juara. Kapan ? Sekaranglah waktunya, bukan esok, tidak pula lusa atau entah kapan lagi.....
Tidak ada komentar
Kami menghargai komentar yang relevan dengan konten tulisan, menggunakan bahasa yang baik dan sopan, dan tidak mengandung unsur kebencian berdasarkan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).