Oleh Srie
New venture, atau dalam bahasa Indonesia berarti usaha baru, merupakan sebuah konsep yang lahir dari dua masalah pokok dalam masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Masalah pertama adalah masalah kemiskinan yang merupakan fenomena umum yang terjadi di sebuah negara berkembang, termasuk di Indonesia. Jumlah warga miskin di Indonesia pada tahun 2010 berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) adalah di sekitar angka 8 % atau sekitar 19 juta orang.
Sementara itu, masalah yang kedua adalah masalah lingkungan hidup. Profesor Emil Salim (1988 : 18) menyatakan bahwa masalah yang dihadapi secara serius oleh warga dunia, khsususnya masyarakat di negara-negara berkembang adalah semakin berkurangnya daya dukung lingkungan terhadap kehidupan manusia, sebagai akibat dari proses pembangunan yang tidak ramah lingkungan. Akibat dari eksploitasi lingkungan di mana-mana sebagai konsekuensi dari laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri yang mencemari lingkungan telah menyebabkan masalah serius bagi kelangsungan hidup masyarakat yang menempati lingkungannya.
Kesadaran akan dua masalah pokok di atas, sampai pada suatu pertanyaan penting. Yaitu, bagaimanakah upaya-upaya yang dapat dilakukan agar dapat mengurangi kemiskinan, namun sekaligus pula tidak merusak kelestarian lingkungan ? Lingkungan hidup harus dijadikan sebagai bagian yang tak terpisah dari komponen upaya pengurangan kemiskinan. Tidak lagi mengikuti paradigma lama yang lebih menekankan pada aspek pembangunan ekonomi demi upaya mengatasi kemiskinan, namun aspek lingkungan hidup menjadi terkorbankan, dengan terjadinya lingkungan yang makin tidak ramah terhadap para penghuninya.
Kemiskinan adalah sebuah keadaan yang dialami oleh seeorang, keluarga atau masyarakat yang diakibatkan, pertama-tama karena ia atau mereka tidak memiliki pekerjaan. Karena tidak memiliki pekerjaan atau menganggur, maka ia tidak memperoleh pendapatan yang seharusnya dapat digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup bersama keluarganya. Pekerjaan adalah hal yang sangat mutlak harus ada agar kemiskinan dapat diatasi. Perluasan lapangan kerja, dengan demikian, menjadi suatu keharusan dalam mengatasi sebuah kemiskinan.
Fenomena kemiskinan, bukan hanya karena seseorang tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Bisa jadi, seseorang itu telah bekerja, namun pendapatan yang diperolehnya dianggap masih jauh dari besarnya kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam keadaan ini, jalan keluar yang dapat diberikan adalah meningkatkan penghasilannya dari pekerjaannya semula, berpindah ke pekerjaan yang lebih tinggi penghasilannya atau menambah pekerjaan baru melalui kegiatan usaha.
Dalam kaitan inilah, maka pengertian new ventura secara umum adalah terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan melalui pengembangan usaha baru. Usaha baru yang berkembang diharapkan akan meningkatkan penghasilan seseorang dan sekaligus membuka peluang pekerjaan yang lebih luas bagi orang-orang yang membutuhkan. Pengertian new ventures secara umum ini berarti sebuah pendekatan atau program pengembangan usaha baru melalui pengembangan kewirausahaan.
Sementara itu, secara khusus, new venture dapat pula dipahami sebagai sebuah pendekatan baru dalam program pengembangan usaha. Dalam pengertian ini, maka new venture merupakan penerapan yang nyata dari sebuah upaya terpadu dalam hal pengentasan kemiskinan, pengembangan usaha dan pelestarian lingkungan hidup. Sebagai sebuah acuan, maka dapat dijelaskan mengenai contoh penerapan new venture ini berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh World Resource Institute (WRI), sebuah lembaga riset independen yang bermarkas di Washington, DC, Amerika Serikat. *** [Srie]
(Bersambung.......)
New Venture adalah salah satu program dari World Resources Institute (WRI), lembaga riset independen yang berpusat di Washington, DC. Di Indonesia, New Ventures mulai beroperasi sejak bulan Juli 2005 yang bekerja sama dengan Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL) dan di dukung oleh Citi Foundation dan Hewlett-Packard. Selain di Indonesia, New Ventures juga telah beroperasi di sejumlah negara berkembang lainnya, antara lain di Brazil, Mexico, Cina, India dan Colombia.
Tujuan utama dari program New Ventures yang diprakarsai oleh World Resources Institute (WRI) adalah untuk mendukung pengembangan usaha berbasis lingkungan dan berkelanjutan (sustainable enterprise) di negara berkembang dengan menghubungkan pebisnis kecil dan menengah yang berbasis lingkungan dengan partner bisnis potensial, antara lain melalui kegiatan forum investor yang mempertemukan para pelaku usaha kecil dan pebisnis potensial dengan para calon investor.
Dalam kegiatannya selama ini, New Ventures mempunyai catatan keberhasilan yang bagus dalam membantu usaha kecil dan menengah yang dijalankan dengan prinsip usaha berbasis lingkungan dan sosial di negara-negara yang sedang berkembang untuk meningkatkan usahanya. Bidang usaha yang dilakukan adalah berbasis lingkungan dan berkelanjutan, dengan fokus New Ventures antara lain adalah:
1). Pertanian dan perikanan berkelanjutan.
Adalah bidang pertanian dan perikanan yang berbasis pada budi daya yang dapat dikembangkan oleh masyarakat sekitar, antara lain pengembangan tanaman pangan unggulan, seperti buah-buahan, budi daya rumput laut dan terumbu karang.
2). Pertanian organik
Adalah bidang garapan yang berusaha mengembangkan pertanian organik, dengan menghindarkan semakmsimal mungkin penggunaan bahan-bahan kimia, baik dikarenakan telah menyebabkan kerusakan lingkungan pertanian maupun berdampak pada kesehatan orang yang mengkonsumsi hasil pertanian. Bidang garapan tersebut antara lain adalah pengembangan tanaman pangan organik, seperti padi dan buah-buahan organik, dan penggunaan pupuk kompos atau pupuk organik.
3). Hasil hutan non kayu dan kayu bersertifikat,
Adalah bidang garapan yang dihasilkan dari hutan dengan cara tidak merusak lahan hutan, baik dilakukan secara resmi atau melalui kegiatan penebangan liar. Bidang garapan ini dapat berupa pemanfaatan tanaman kayu yang dibudidayakan, atau tanaman non kayu yang merupakan tanaman tumpang sari di sekitar lahan hutan. Pengusahaan bidang usaha ini dilakukan secara ketat melalui penerapan standar kayu bersertifikat yang tidak merusak lingkungan hutan.
4). Energi terbarukan
Adalah bidang garapan yang berbasis pada pemenuhan kebutuhan energi masyarakat, antara lain pengembangan tanaman jarak sebagai bahan bakar minyak nabati, pemanfaatan tanaman kelapa, dan lain-lain. Kesemuanya itu bermakna ganda, yaitu bermanfaat secara ekonomis, juga berdampak pada pemeliharaan lingkugan hidup.
5). Teknologi alternatif
Adalah bidang garapan yang mengembangkan berbagai penerapan teknologi alternatif yang dapat membantu pengembangan usaha berbasis lingkungan dan sosial. Contohnya, antara lain berupa teknologi penemuan bibit unggul, teknologi pengolahan makanan, teknologi pelestarian lingkungan, dan teknologi hemat energi.
6). Teknologi bersih,
Adalah bidang garapan yang mendukung pengembangan teknologi yang ramah lingkungan, antara lain teknologi pemurnian air bersih, dan teknologi pengurangan emisi zat karbon bagi kendaraan bermotor.
7). Pengelolaan limbah dan daur ulang
Adalah bidang garapan yang memanfaatkan limbah (sampah) organik yang dapat didaur ulang menjadi barang yang bernilai ekonomi, antara lain pembuatan pupuk kompos, pembuatan baran-baran kerajinan berbahan limbah, dan lain-lain.
8). Ekowisata
Adalah bidang garapan yang mengembangkan pemanfaatan keindahan alam, budi daya tanaman dan upaya pelestariannya sebagai daya tarik dalam wisata. Antara lain adalah pemanfaatan kebun tanaman teh sebagai area wisata, pemanfaaatan sungai sebagai lokasi arung jeram, pemanfaatan tanaman buah-buahan secara langsung untuk dipetik dan dibeli, seperti tanaman stroberi, apel dan lain-lain.
Bentuk Program
Adapun, bentuk program New Ventures dari World Resourse Institute (WRI) ini lebih menitikberatkan pada bantuan bukan berupa bantuan permodalan, apakah hibah atau pinjaman. Bantuan yang diberikan pada pelaku usaha baru adalah dalam bentuk pendampingan pengembangan usaha yang meliputi, antara lain pengembangan kemampuan menangkap peluang pasar, akses pemasaran, peningkatan kemampuan manajemen, peningkatan kemampuan berproduksi, dan kemampuan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
1). Kemampuan Pasar
Adalah bantuan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan wirausaha baru dalam membaca peluang pasar, mengembangkan pasar dan mempermudah akses pasar. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan volume usaha yang akan berdampak pada peningkatan perolehan keuntungan usaha.
2). Kemampuan Berproduksi
Adalah bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan kemampuan wirausahawan dalam memproduksi barang atau jasa layanan usahanya. Hal ini penting untuk dilakukan dalam rangka peningkatan mutu barang atau mutu layanan, peningkatan efisiensi biaya produksi, maupun meningkatkan sistem kontrol mutu secara berkesinambungan.
3). Kemampuan Manajemen.
Adalah bantuan yang diberikan dalam rangkan meningkatkan dan mengembangkan kemampuan mengelola usaha, antara lain mengelola keuangan, mengelola karyawan, mengelola bahan baku, mengelola proses produksi, pengemasan hingga pengantaran ke pasar. Hal ini penting dilakukan, sekali lagi untuk meningkatkan daya saing usaha, sekaligus memungkinkan untuk pengembangan usaha dalam skala usaha yang lebih besar atau lebih luas.
4). Kemampuan Pemanfaatan ICT
Adalah bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan kemampuan wirausaha dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana penunjang dalam melakukan produksi, pengelolaan, dan pemasaran. Hal ini penting dilakukan agar dapat melakukan peningkatan efisiensi usaha, peningkatan mutu produk dan penigkatan akses pasar. ***[Srie]
andi dan jajang dari kls 8e....saya setuju dengan masalah kemiskinan dan lingkungan hidup
BalasHapusMiris, di tengah kemiskinan dan penderitaan rakyat kecil, masih ada saja oknum-oknum tak bertanggung jawab yang asyik mengorupsi bantuan bagi mereka yang membutuhkan ….
BalasHapus(Catherine Maylina, 6, X MIPA)