04. Penguasaan Materi
Oleh Srie
Penguasaan materi tidak sebatas dengan apa yang ada dalam mata pelajaran
yang wajib dipelajari oleh siswa. Akan tetapi, menguasasi pula materi sejarah
yang terkait langsung atau tidak langsung dengan materi apa yang akan
diajarkan. Hal ini tak lain adalah untuk menambah kekayaan wawasan guru,
sehingga diharapkan akan lebih baik dalam mengajarkan materi sejarah.
Sebagai contoh, saat guru akan mengajarkan materi sejarah tentang
pergerakan kebangsaan Indonesia pada masa kemerdekaan, misalnya. Maka, guru
harus pula menguasai atau minimal mengetahui tentang biografi tokoh-tokoh
nasional, antara lain seperti Soekarno, M. Hatta, atau M. Natsir. Guru pun
perlu membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan situasi internasional pada
dekade sekitar pertengahan abad ke-20. Misalnya, mengenai Perang Dunia II,
dekolonialisasi internasional, dan lain-lain.
Dalam hal seni berkomunikasi, penguasaan materi berarti pula kemampuan guru
untuk memilah dengan cermat dan tepat mana materi yang perlu disampaikan secara
verbal dan mana yang tidak. Tapi, cukup dengan menugaskan siswa untuk
membacanya sendiri di rumah. Hal ini penting dilakukan setidaknya untuk
menyiasati dua hal, yakni keterbatasan alokasi waktu dan kejenuhan. Guru perlu
cerdas dalam menentukan mana saja yang perlu disampaikan secara lisan yang diharapkan
akan dapat menjadi stimulasi bagi siswa agar lebih penasaran lagi untuk membaca
buku sejarah di rumah.
Penguasaan materi bagi guru adalah berarti pula kemampuan dalam memilih
pokok-pokok materi apa saja yang bisa dikembangkan dalam diskusi sehingga siswa
terangsang untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan kearifan manusiawi
melalui pelajaran sejarah. Sebagai contoh, saat mengajarkan mengenai materi
kolonialisasi atau penjajahan Belandi di Indonesia, secara mudah akan muncul
angka kira-kira 350 tahun sebagai lamanya Belanda menjajah Indonesia. Bukan
angka 350 yang penting, tapi mengapa Belanda bisa selama itu mampu menguasai
sejumlah wilayah di Indonesia dengan mudah.
Pemahaman terhadap pokok masalah tersebut akan mengantar siswa untuk lebih
memahami mengapa sebuah bangsa yang sangat kecil, dari segi jumlah
penduduk, geografis dan kekayaan alam, bisa maju dan dapat mengalahkan bangsa
Indonesia yang jauh lebih luas, besar dan kaya dalam waktu ratusan tahun.
Materi ini dapat dijadikan sebagai pendorong bagi siswa untuk lebih memahami
secara rasional mengenai mengapa sebuah bangsa bisa kalah dan tertinggal.
Selanjutnya, pada akhirnya akan sampai pada mengenai pentingnya kemajuan
bangsa, kemajuan pendidikan, pentingna penguasaan iptek, pentingnya penguasaan
sumber daya ekonomi, pentingnya demokrasi, dan seterusnya.
Penguasaan Kelas
Berkomunikasi adalah menyampaikan pesan kepada lawan komunikasi kita, baik
secara verbal maupun non verbal, secara lisan maupun melalui isyarat tubuh,
yang merupakan totalitas dari ekspresi, posisi dan gerak tubuh (body
language). Pesan secara lisan dan isyarat tubuh ini kemudian diterima
dan dipersepsikan oleh lawan komunikasi kita, tapi tentu saja dengan keadaan
pikiran dan perasaan yang sudah pasti berbeda. Sebuah pesan lisan dan isyarat
tubuh yang disampaikan oleh seseorang bisa jadi memiliki makna yang berbeda
saat diterima oleh orang lain.
Pada tingkatan tertentu, perbedaan ini seringkali menimbulkan salah
komunikasi (miskomunikasi) yang biasanya diawali oleh salah
persepsi (mispersepsi). Miskomunikasi dan mispersepsi akan
lebih mungkin terjadi apabila seseorang berkomunikasi dengan dengan lebih
banyak orang, lebih beragam latar belakang, dan seterusnya. ***[Srie]
(Bersambung ....)
Tidak ada komentar
Kami menghargai komentar yang relevan dengan konten tulisan, menggunakan bahasa yang baik dan sopan, dan tidak mengandung unsur kebencian berdasarkan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).